maaf kepada bulan yang terlupakan, yang bercahaya diantara bintang, menerangi dalam gelap malam. semoga harapan tak akan sirna dibatas-batas kota yang memisahkan kita, diantara selat di ujung daratan dan diantara dinding waktu yang tebal. kumau cahayamu menerangi lebih.....
Sabtu, 18 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar